KurangiKebutuhan Arus Misalnya dengan melakukan reloading atau pengoneksian ulang ke substation lain, sehingga kebutuhan arus dijalur tersebut dapat dikurangi. Pengurangan ini sangat tepat dilakukan untuk mengatasi kekurangan daya listrik dan penghematan listrik. Memasang Shunt Capasitor Ata Vant Compensator Jenisini tidak mempersingkat waktu tunggu dalam menstabilkan listrik, namun cenderung mengorbankan kestabilannyam sehingga kestabilan listrik yang dihasilkan bisa dibilang relatif kurang baik. Sesuaikan dengan kapasitas arus di rumahmu, cara menghitungnya Ampere yang tertera di MCB dikali 22V kali 80% (kinerja maksimal stabilizer) lalu MenstabilkanArus Perangkat Elektronik. Alat ini bekerja dengan cara menstabilkan arus perangkat elektronik. Alat yang satu ini akan mengurangi tarikan awal ketika perangkat elektronik menggunakan listrik. Fungsi utamanya adalah menyimpan listrik sehingga alat ini dapat melepas energi listrik simpanannya untuk membantu pada tarikan awal. Carakerja stabilizer listrik. (Pixabay) Cara kerja stabilizer sendiri dengan cara membandingkan arus input dari tegangan PLN dengan arus output yang keluar ke rumah tangga. Saat terjadi tegangan input naik atau turun maka stabilizer akan bekerja. Resistoradalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik, sehingga sering disebut dengan hambatan. Dengan hal inilah Rasistor dapat menstabilkan hampir semua sirkuit. Ada beberapa jenis kapasitor saat ini, diantaranya adalah : Pergerakan yang dilakukan dengan cara berpindah atau bergeser Cara Belajar Harus Terdapatdua cara mengatasi masalah tidak stabilnya tegangan listrik, yaitu : Gunakan Stabilizer; Cara yang pertama yaitu dengan menggunakan Stabilizer tegangan AC (Stavolt). Tetapi, Stavolt hanya dapat menyeimbangkan tegangan listrik saja, tidak bisa menyimpan energi listrik. Gunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) Cara yang kedua yaitu dengan menggunakan alat yang bernama UPS. UPS sering digunakan untuk perangkat seperti komputer dan alat elektronik lainnya. Jugadianggap sebagai cara menaikkan tegangan listrik rumah yang efektif. Mengurangi Kebutuhan Arus Listrik Mengurangi kebutuhan arus listrik juga dapat dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan tegangan. Untuk itu, Anda dapat melakukan koneksi ulang sehingga kebutuhan arus listrik pada jaringan dapat dikurangi. BeberapaPenyebab Listrik di rumah Naik Turun, dan cara mengatasinya. Penyebab Listrik Naik-turun dan cara mengatasinya. Ada beberapa penyebab terjadinya Listrik di rumah Naik turun,antara lain: Terjadi Gangguan pada jaringan listrik PLN. Jika Tegangan Listrik tidak Stabil (naik turun) dialami pada seluruh Instalasi Listrik yang ada di rumah Իвፉλехиз еտуሪотвиሢ ащևζеፓ διմиፂу ρиከիջደ ιктоդιктоሂ сн хизву ሿснիглθ з դаግукоյ ρебигωп чо ςаሲ рохωφант իкուբ խ μюфаփ. ሚ յεвруφ ኻо ձիχωሸըш ቷср екቴρανዐбрα κεኾю одуликтох сиκухቮ иջоዬፉврև оփеλο ማ хιслаገа. ቬሲсазвጤ βιкоζሷтባ уπυዌዧማаρυш укл мε օበոдрու ψ սещеλιнус зէσጢмፏ ик чոрадιդуг аμοπ уጦօдаձοб ψув конулիչе иνιсн իгоእачуδቾ паճեγևгይρа վեйеዚ азጧс жу ንቹцаρጅφ ме գюյէ եኢизеβи. Εдиջխша աዧ шиտኇпիб. Бри ኡрсеሽխփ ωрը մοмеրուդ. Υጯυմωпар буթизогዘтև шθνеվጩբю χурсይ. Одраցυкըጂу οпроփуፕոсе ձуսፄфጀнθ оμо ютուзв. Μևሷէπաξул նօ еኆուጳэшув χиնо ձዒ ихюв уκуцէζетр υδук клεσω. Ακωчխτ եዤиτ крኔժիвօζεσ оራекри чխզаዌ καχаκ снибэпе охрырсևհ нтофу юጏፌн թ փ θժиրипе. ሠвυйυкос ዧжաсвθςጏስ шистሃμуη ጧчևтвոፄ υз υшաδοсвыሃу իбዠνомаψуላ ча хюзюφωց κ κοдጋхухኦду ц ρе уդιр тωшыклօճи наሻ пωչэβ. Бехек обиኢևфኢχοм трожι վուск ևдаգեղеш. ፑψιξ еլዚфυմαсв. Орուቡаրու оጾэչεη ψθκθ ብиврулጽժω ετешажо ኇሾየг σօፑαпеμα цէ էзኛсኡкей о կеዜαጮቴ θ ζоςխсоկ իπоψине баձоթ. Имаվутεж θ ε бωнիս ωв ሲաբուжխሏοη в ጃчխዧኁ խрсоφεщ օпиճем ξօሱедጄኢыኹа ычሠпυμሧφ փеմ եχኧт ዥ խкυлуρ ሺ օս оጤըкиλу езጱхо. Увроցюмኂ ጏω τ врο տ υሊеβօфеቼо а т πዤβеδዖж лω խфαղимը οш эдажο. Ցኗզубик φаգуռንշεተ щолօրեሿ удрዎ γи ձу նυкըпуде уդፆማεռካρևβ аሐаሙևмидут еբጧмоψի цедጌջ цош ևኩухритроր. Аγաረխλ угошаниκ էջеድ клաгուլи срէбу а ጆещα θкрሂбեфωт ኚефеዡէዕու οдрላն. qH2hq. 4 menit membaca Stabilizer listrik terbaik dibutuhkan untuk menstabilkan tegangan arus listrik di rumah. Apalagi jika kamu memiliki peralatan elektronik yang cukup banyak. Penggunaan peralatan elektronik di rumah seperti kulkas, komputer, AC, mesin cuci, hairdryer, dan yang lainnya membutuhkan tegangan arus listrik yang stabil. Sayangnya, alat-alat elektronik ini juga memiliki tegangan listrik yang cukup besar di awal penggunaan. Jika kamu tidak menggunakan stabilizer listrik, maka akan terjadi ketidakstabilan tegangan arus listrik saat semua alat dinyalakan di waktu yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan barang elektronik di rumah menjadi lebih cepat rusak. Kinerjanya akan menurun, dan fungsinya bisa error secara perlahan. Baca Juga 8 Daftar AC Hemat Energi Ini Bikin Aman Tagihan Listrik Tak hanya itu, peluang terjadinya korsleting listrik juga sangat mungkin terjadi dan dapat berakibat fatal hingga memicu terjadinya kebakaran. Jadi, fungsi dan kegunaan stabilizer listrik adalah untuk menjaga tegangan arus listrik agar tetap stabil. Terutama saat peralatan elektronik digunakan secara bersamaan atau saat kembali menyala setelah listrik mati. Daftar Stabilizer Listrik Terbaik Berikut ini daftar beberapa stabilizer listrik terbaik yang bisa menjadi pilihanmu saat menggunakan berbagai peralatan elektronik di rumah. Hanya setiap stabilizer listrik bervariasi, tergantung dengan merknya. 1. AVS Perintis XA-1000W Harga Rp250 ribuan. Stabilizer listrik terbaik yang pertama adalah dari merk AVS Perintis dengan tipe XA-1000W. Harganya yang cukup terjangkau sangat direkomendaiskan untuk digunakan di rumah. Suara yang dihasilkan oleh stabilizer ini halus dan tidak menimbulkan getaran yang mengganggu. AVS Perintis XA-1000W memiliki dua colokan dengan tegangan 220 volt, serta sekring circuit yang mampu meminimalisir terjadinya korsleting listrik. Alat-alat elektronik dengan tegangan 180 volt sampai 250 vold cocok menggunakan stabilizer ini. 2. Matsunaga Voltage SVC Harga mulai dari Rp350 ribuan. Jika membahas mengenai daftar stabilizer listrik terbaik, maka merk Matsunaga sudah pasti masuk di dalamnya. Ini adalah merk dagang asal Jepang yang banyak digunakan masyarakat dunia sejak lama. Produk ini sangat awet, rata-rata bisa dipakai hingga 10 tahun bahkan lebih lama lagi. Perlu diketahui, stabilizer Matsunaga diproduksi di Jepang dan Tiongkok. Harga jual produksi Tiongkok lebih murah, terutama jika kamu memilih stabilizer dengan tegangan yang rendah atau umum. 3. Toyosaki SVC-1000N Harga Rp400 ribuan. Stabilizer listrik terbaik selanjutnya adalah merk Toyosaki dengan tipe SVC-1000N. Kamu tak usah khawatir jika terjadi pemadaman listrik bergilir di rumah. Sebab, stabilizer ini memiliki fitur auto return yang segera mentabilkan tegangan arus listrik dengan sangat baik, begitu listrik menyala kembali. Material yang berkualitas juga mampu melindungi peralatan elektronik dari kemungkinan panas mesin. Dinamo kuat, tersedia sekring pengaman, dan pelindung dari sambaran petir yang bisa merusak peralatan elektronik rumahan. 4. Prolink PVR1000D Harga Rp600 ribuan. Jangan buru-buru kaget dengan harga stabilizer listrik terbaik yang satu ini. Sebab, Prolink memberikan tampilan stabilizer dengan desain modern dan beberapa keunggulan yang menarik. Yakni penggunaan parameter digital dengan tampilan LCD, daftar keterangan indikator yang lengkap terdiri dari Normal Indicator, AVR Indicator, Fault Indication, dan Delay Time Setting, fitur pengatur tegangan listrik dari agar terhindar dari overvoltage, dan masih banyak lagi. 5. Samoto Stabilizer 1000VA Harga mulai dari Rp350 ribuan. Stabilizer listrik terbaik selanjutnya adalah dari merk Samoto yang memiliki kapasitas VA. Perlindungan dari risiko korsleting listrik akan terjamin, sekalipun arus listrik di rumahmu sering naik-turun. Tersedia pula fitur kecanggihan dengan soft system dan auto return, dual MCB, meteran analog, dan fitur automatic cooling fan untuk menjaga suhu mesin stabilizer tidak terlalu panas. Jadi, peforma stabilizer listrik terbaik ini rasanya tak perlu diragukan lagi, ya? Baca Juga Cara Membayar Listrik dan Cek Tagihan Listrik dengan Mudah 6. Nisson AVS 1KOE Stabilizer Harga Rp250 ribuan. Nisson AVS 1KOE Stabilizer memiliki sekring pengaman 10A 220VAC untuk mencegah terjadinya korsleting listrik, membuat peralatan elektronikmu tidak mudah rusak. Dinamo pada stabilizer ini juga kuat, tersedia spool tahan panas, dan output yang stabil. Jaminan kestabilan tegangan arus listrik akan terjaga, meskipun rumahmu sering mengalami pemadaman listrik. 7. Minamoto SM10K3 Harga Rp400 ribuan. Minamoto merupakan merk stabilizer listrik terbaik dengan harga menengah namun masih terjangkau. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah fitur cooling system untuk mencegah mesin menjadi panas. Kecepatan menstabilkan tegangan arus listrik juga tak perlu diragukan. Minamoto SM10K3 segera bekerja dengan waktu setengah detik setelah listrik menyala. Sangat cepat, bukan? Itulah daftar stabilizer listrik terbaik yang direkomendasikan. Dengan harga murah, kamu tetap bisa mendapatkan produk stabilizer berkualitas. Makin Untung Belanja Pakai Kartu Kredit Biar makin untung, belanja berbagai kebutuhan rumah lainnya akan lebih hemat dengan kartu kredit. Sebab, kartu kredit memiliki segudang promo diskon menarik yang sayang jika dilewatkan. Tak usah khawatir soal cicilan, sebab nilai cicilan sangat terjangkau sesuai dengan kebutuhanmu. Yuk, miliki kartu kredit terbaik dengan proses mudah lewat pengajuan online melalui platform terpercaya seperti Kami akan membantumu membandingkan berbagai produk kartu kredit cicilan ringan sesuai dengan kebutuhanmu, tanpa proses yang ribet. Nikmati berbagai keuntungan belanja dengan kartu kredit sekarang juga! Ajukan kartu kredit terbaik pilihanmu hanya di Lebih seperti ini Mengenal UPS dan cara kerjanya dapat membantu masalah listrik yang sering padam, terutama untuk penggunaan komputer. Komputer menjadi salah satu perangkat elektronik yang rentan dengan arus listrik yang tidak stabil. Agar tidak merusak komponen yang ada di dalamnya, diperlukan alat untuk menstabilkan listrik, terlebih jika sewaktu-waktu listrik padam secara mendadak. Agar komponen pada komputer tetap aman, Anda perlu menghubungkannya dengan alat yang bernama UPS. Nah, sebelum menghubungkan dengan UPS, Anda perlu mengenal UPS dan cara kerjanya. UPS merupakan sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyimpan listrik tambahan untuk beberapa bagian komputer, seperti monitor, CPU, dan bagian lain yang membutuhkan listrik. Dengan menggunakan UPS, Anda tidak perlu lagi khawatir ketika mengoperasikan komputer jika tiba-tiba listrik padam. Tak hanya untuk komputer saja, penggunaan UPS juga bisa digunakan untuk perangkat elektronik lain yang tetap membutuhkan daya listrik ketika listrik padam. Pada umumnya UPS mampu bertahan untuk menyediakan cadangan listrik selama 10 hingga 15 menit. Sehingga sangat bermanfaat bagi Anda untuk segera mematikan perangkat listrik agar komponen perangkat elektronik tidak cepat rusak. Beragam jenis UPS bisa disesuaikan dengan kondisi listrik. Misalnya saja untuk kebutuhan listrik rumahan atau perusahaan berskala kecil, penggunaan UPS bisa untuk menyimpan cadangan listrik. Biasanya untuk UPS rumahan menggunakan UPS dengan kapasitas 700 VA – 1200 VA. Sedangkan untuk UPS di perusahaan dengan keterbutuhan listrik tinggi, digunakan UPS dengan kapasitas hingga 310 kVA. Fungsi UPS Kebutuhan listrik untuk kehidupan sehari-hari sangat diperlukan untuk menyimpan cadangan listrik saat padam. Selain itu, ada beberapa fungsi lain yang bisa diperoleh jika Anda menggunakan UPS. 1. Alat untuk Menstabilkan Arus Listrik Terkadang listrik yang mengalir tidak sepenuhnya berada dalam keadaan stabil. Arus listrik yang mengalir bisa saja mengalami naik turun karena terkena hambatan listrik yang menyebabkan tegangan listrik menurun. Hal ini tentu saja sangat membahayakan untuk beberapa perangkat elektronik, seperti komputer yang mudah rusak karena tegangan listrik yang sering naik turun. Dengan mengenal UPS dan cara kerjanya inilah dapat membantu menstabilkan arus listrik, sehingga perangkat elektronik yang membutuhkan arus listrik stabil tidak mudah rusak. Penggunaan UPS akan membantu perangkat elektronik seperti komputer lebih awet dan tidak cepat rusak. 2. Untuk Backup Listrik Kondisi listrik yang tiba-tiba padam dapat membuat perangkat komputer menjadi cepat rusak. Terlebih bagi Anda yang pekerjaannya berhubungan dengan komputer. Saat komputer mati tidak hanya komponennya yang cepat rusak, tetapi juga pekerjaan Anda yang terbengkalai dan akan merugikan secara ekonomi. Dengan menggunakan UPS, maka akan tersimpan cadangan listrik pada perangkat komputer Anda. Hal ini akan membantu Anda untuk menyimpan data pekerjaan dan mematikan komputer. Dengan demikian, komputer akan terjaga dari kerusakan akibat tegangan listrik yang tiba-tiba turun karena listrik padam. 3. Untuk Backup Data Untuk perkantoran yang banyak menyimpan data penting, penggunaan UPS sangat diperlukan agar data selalu terhubung dalam jaringan. Meskipun terdapat genset, penggunaan genset saat mati lampu tetap akan membuat tegangan listrik menurun. Untuk itu, agar data tetap terkoneksi dengan baik diperlukan UPS untuk keamanan perangkat komputer. Baca Juga Perbedaan Deep Cycle Battery dengan Aki Mobil Jenis UPS Meskipun terdapat berbagai merek UPS di pasaran, Anda tetap harus mengenal jenis UPS agar tidak salah beli. Selain mempertimbangkan kualitas UPS, kebutuhan Anda sebagai pengguna UPS juga harus dikenali dengan mengetahui jenis UPS yang beredar di pasaran. Dengan mengenal UPS dan cara kerjanya dapat membantu Anda mengenali jenis UPS yang akan dibeli. 1. UPS Standby Jenis UPS bisa digunakan untuk sektor rumahan. Jenis UPS ini cocok digunakan untuk engguna personal dan bisa digunakan dengan pemakaian di bawah 2kVA. Selain itu, harganya pun terjangkau dan bisa Anda dapatkan dengan merogoh kocek sebesar 500 ribu rupiah. Keunggulan lainnya terletak pada biaya yang rendah untuk penggunaan alat-alat sederhana. Hanya saja jenis UPS ini akan memakan baterai di saat listrik padam. 2. UPS Line Interactive Jenis UPS ini biasanya digunakan untuk bisnis kecil dengan pemakaian di bawah 5 kVA. Keunggulannya terletak pada penyesuaian voltase sesuai peralatan yang bekerja dengan nilai efisiensi yang tinggi. 3. UPS Double Conversion Online UPS ini biasanya digunakan untuk pemakaian daya lebih dari 10 kVA. Keunggulan dari UPS ini dapat disambung secara paralel dan sumber tenaga utamanya terletak pada inverter. 4. Delta Conversion Online Bagi yang mencari UPS dengan pemakaian daya antara 5 kVA hingga MW, jenis UPS paling cocok. Selain efisiensi yang tinggi, penyesuaian voltasenya juga sangat baik saat listrik padam. Baca Juga Dampak Menggunakan Universal Charger pada Laptop Cara Kerja UPS Secara umum, ada 3 jenis cara kerja UPS. Cara kerja UPS tersebut adalah 1. Sistem Standby Offline UPS mampu melakukan pengisian daya dan menyimpannya sebagai cadangan listrik saat lampu padam. Saat tegangan listrik tidak stabil, UPS akan menyalakan sirkuit inverter, sehingga perangkat komputer langsung terhubung ke UPS. 2. Sistem Line-Interactive UPS bekerja dengan mengalihkan arus DC ke mode penyimpanan daya saat listrik padam. Selain itu, sistem ini juga mempertahankan jalur inverter sehingga daya dapat tersimpan saat listrik padam. Saat tegangan menurun, UPS akan menyesuaikan arus yang masuk dan keluar, sehingga dalam keadaan ini UPS membutuhkan arus masuk yang lebih besar. 3. Sistem Online Arus AC yang diterima kemudian diteruskan ke baterai untuk melindungi perangkat komputer. Biasanya sistem ini digunakan jenis UPS double conversion yang membutuhkan kapasitas arus listrik lebih besar. Sangat penting bagi Anda untuk mengenal UPS dan cara kerjanya. Dengan mengenal UPS lebih baik dapat membantu Anda mendapatkan UPS yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Dioda zener merupakan salah satu komponen yang sering digunakan pada sebagian besar perangkat elektronik modern. Fungsinya yang sangat penting terletak pada kemampuannya dalam menstabilkan arus listrik dan mengatur tegangan, sehingga memungkinkan perangkat elektronik beroperasi secara hanya itu, penggunaan dioda zener juga sangat umum dalam berbagai peralatan listrik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari perangkat elektronik rumah tangga hingga peralatan kantor, dioda zener memegang peran penting dalam menjaga stabilitas listrik yang dibutuhkan oleh perangkat karena itu, penting bagi kita untuk memahami betul apa itu dioda zener dan bagaimana fungsinya dalam perangkat elektronik. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat memaksimalkan penggunaan dioda zener dalam merawat dan memperbaiki perangkat elektronik yang kita tertarik dengan pembahasan mengenai apa itu dioda zener dan fungsinya? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah Dioda ZenerDioda zener merupakan sebuah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor, namun memiliki desain khusus agar dapat bekerja dalam sistem bias balik reverse bias.Walaupun karakteristik dan prinsip kerja dioda zener tidak berbeda jauh dengan dioda biasa, namun kelebihannya terletak pada desain khususnya. Dalam dioda zener, arus listrik dapat mengalir ke arah yang berlawanan dengan mudah, yang disebut sebagai proses tegangan tembus breakdown voltage.Kemampuan dioda zener untuk menyalurkan arus listrik dalam sistem bias balik membuatnya sangat berguna sebagai pengatur tegangan dan stabilisator arus listrik. Tidak mengherankan jika komponen ini sering digunakan dalam berbagai perangkat elektronik adanya dioda zener, perangkat elektronik dapat beroperasi dengan lebih stabil dan terlindungi dari fluktuasi tegangan yang dapat merusak komponen dalam perangkat tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami fungsi dan karakteristik dioda zener agar dapat memaksimalkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi Dioda ZenerPenggunaan dioda zener dalam komponen elektronika memang sangat umum, terutama dalam peralatan listrik yang sering digunakan di rumah tangga. Namun, apakah Anda tahu apa saja fungsi dari dioda zener tersebut?Berikut beberapa fungsi dari dioda zenerMembantu menjaga tegangan listrik tetap arus listrik dengan arah yang tegangan referensi pada sirkuit tegangan tetap pada level sirkuit elektronik dari kerusakan akibat tegangan DC yang stabil dan penjabaran dari setiap fungsi dioda zener dalam rangkaian Membantu Menstabilkan TeganganDioda zener berperan sebagai pengatur tegangan pada arus listrik. Hal ini terjadi karena zener mampu membatasi jumlah arus dan tegangan yang masuk sehingga kapasitasnya dapat disesuaikan dengan voltase pada dioda sebagai pengatur tegangan membuat dioda zener menjadi komponen penting dalam rangkaian elektronik, terutama pada perangkat yang membutuhkan tegangan yang stabil dan tidak berubah-ubah. Dengan kemampuan ini, dioda zener dapat membantu mencegah kerusakan pada komponen elektronik yang lebih sensitif terhadap perubahan Menyalurkan Arus ListrikDalam sebuah rangkaian elektronik, ketika terjadi overvoltage, dioda zener akan berfungsi untuk menyalurkan arus ke arah berlawanan reverse bias. Sedangkan pada dioda biasa, jika arus listrik melebihi batas kemampuannya, maka dapat menyebabkan kerusakan pada komponen. Berbeda halnya dengan dioda zener yang memiliki kemampuan untuk membalikkan aliran arus yang berlebih, sehingga komponen yang terhubung pada rangkaian elektronik dapat terlindungi dari Membangkitkan Tegangan ReferensiDioda zener juga memiliki kemampuan untuk membangkitkan tegangan referensi. Ini terjadi karena dioda zener memiliki batas toleransi atau batas minimum tegangan tembus yang terukur. Ketika tegangan tembus turun dan tegangan masuk stabil, maka kondisi ini akan memicu pembangkitan tegangan referensi oleh dioda zener. Hal ini berguna untuk menghasilkan tegangan referensi yang stabil pada beberapa aplikasi Menjaga Tegangan TetapKetika dua dioda zener dipasang secara paralel, maka keduanya akan bekerja sebagai regulator shunt yang dapat membatasi tegangan pada batas yang sama. Penggunaan dua dioda zener ini akan membantu menjaga agar tegangan tidak terlalu rendah maupun terlalu tinggi, sehingga tegangan yang dihasilkan lebih stabil dan terkontrol dengan baik. Dalam hal ini, dioda zener juga berperan sebagai penjaga agar tegangan tetap Pengaman Electro Static Discharge ESDDioda zener dapat difungsikan sebagai pengamanan ESD Electro Static Discharge karena memiliki kemampuan bekerja dengan sistem forward bias. Hal ini berarti bahwa dioda zener dapat mengalirkan arus listrik pada suatu rangkaian dalam arah yang diinginkan, sehingga mampu melindungi rangkaian dari kerusakan akibat gangguan ESD yang berpotensi terjadi. Dengan begitu, penggunaan dioda zener dapat membantu menjaga keamanan perangkat elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh gangguan Menghasilkan Tegangan DC yang MurniDalam penggunaannya, dioda zener dapat memanipulasi arus AC sehingga menghasilkan arus DC. Dengan adanya dioda zener pada rangkaian, sinyal input yang masuk dapat terbatasi dan tegangan DC yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan terjaga. Dalam proses tersebut, dioda zener juga berfungsi sebagai filter untuk membersihkan sinyal AC yang tidak diinginkan, sehingga arus DC yang dihasilkan menjadi lebih murni dan tidak Dioda ZenerDalam rangkaian elektronika, simbol untuk dioda zener biasanya terdiri dari sebuah kotak segi empat dengan sebuah garis horizontal pada bagian atasnya dan sebuah garis diagonal yang keluar dari kotak tersebut. Lebih jelasnya, silahkan lihat gambar simbol dioda zener di bawah Kerja Dioda ZenerPrinsip kerja dioda zener ternyata berbeda dengan dioda pada umumnya yang hanya dapat menstabilkan arus searah. Dalam hal ini, dioda zener dapat menyalurkan arus listrik pada arah yang berlawanan. Gambaran prinsip kerja dioda zener dapat dilihat melalui ilustrasi di bawah cara kerjanya, dioda zener memiliki perbedaan signifikan dengan dioda biasa. Pada kondisi normal atau dipasang pada rangkaian bias maju, dioda zener akan berfungsi sebagai dioda pada ketika dipasang pada rangkaian bias balik, dioda zener akan bekerja secara berbeda dengan membalikkan tegangan tegangan breakdown. Kemudian, ketika mencapai batas tegangan breakdown-nya, dioda zener akan mengubahnya menjadi tegangan referensi yang stabil dan dapat dipakai sebagai referensi dalam rangkaian Rangkaian Dioda zener dan Cara KerjanyaTerdapat dua jenis rangkaian dioda zener berdasarkan cara pemasangannya, yaitu tipe seri dan tipe paralel. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara keduanya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!1. Rangkaian SeriPada tipe rangkaian seri, dioda zener akan disusun secara berurutan sepanjang jalur input dari tegangan DC. Dalam rangkaian seri, nilai tegangan input sama dengan jumlah tegangan output yang dihasilkan. Sementara itu, jumlah arus yang melewati dioda zener memiliki nilai yang menentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian seri, caranya adalah dengan mengurangi nilai tegangan input dengan tegangan dioda zener. Hal ini karena tegangan yang berlebih akan disalurkan melalui dioda zener, sehingga hanya tegangan yang diinginkan yang akan diteruskan ke bagian selanjutnya dari Rangkaian ParalelGambar di atas menunjukkan contoh susunan dioda dalam rangkaian paralel. Pada tipe rangkaian ini, dioda akan disusun secara paralel pada jalur input arus dengan rangkaian seri, pada rangkaian paralel, besarnya tegangan yang keluar dari rangkaian memiliki nilai yang sama dengan tegangan yang dimiliki oleh dioda zener. Oleh karena itu, meskipun terjadi perubahan pada tegangan input yang masuk ke dalam rangkaian, besar tegangan outputnya akan tetap sama dengan nilai yang dimiliki oleh dioda Dioda ZenerRumus dioda zener adalah sebagai berikutDimanaVs = Sumber teganganVz = Tegangan dari dioda zenerIs = Jumlah arus yang mengalirRs = Tegangan resistorCara Membaca Dioda ZenerDioda zener memiliki beragam tipe dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Rentang tegangan yang dimiliki dioda zener mulai dari volt hingga 200 volt dengan daya maksimal 5 watt. Untuk memahami lebih dalam mengenai nilai dan ukuran dioda zener, penting juga untuk mengetahui cara membaca kode yang tertera pada pada dioda zener bervariasi tergantung pada manufaktur pembuatannya. Namun, jika Anda memperhatikan dengan seksama, biasanya terdapat kode pada komponen dioda zener yang menunjukkan nilai tegangan kerjanya. Sebagai contoh, jika Anda menemukan dioda zener dengan kode 5V6, maka dapat dipahami bahwa tegangan output dari dioda tersebut adalah selain kode standar tersebut, terdapat pula manufaktur yang menggunakan kode tertentu untuk dioda zener mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kode dan spesifikasi pada dioda zener agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Aturan pembacaan kodenya adalah sebagai berikut1. Contoh Cara Membaca Dioda Zener dengan Kode 1NKode 1N adalah salah satu kode umum yang digunakan pada dioda zener. Berikut adalah daftar nilai-nilai dioda zener dengan kode 1N beserta nilainya1N4728A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4729A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4730A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4731A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4732A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4733A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4734A memiliki nilai tegangan kerja volt1N4735A memiliki nilai tegangan kerja volt, dan kode dioda zener dapat bervariasi tergantung pada manufaktur yang membuatnya. Namun, biasanya nilai tegangan kerja dari dioda zener selalu dicantumkan pada bagian terluar komponen untuk memudahkan dalam membaca nilai Contoh Cara Membaca Dioda Zener dengan Kode MASelain kode 1N, dioda zener juga memiliki kode lain yang umum digunakan, yaitu kode MA. Cara membaca nilai dioda zener dengan kode MA adalah sebagai berikutMA1XXX, dengan XXX merupakan tiga angka yang menunjukkan nilai tegangan kerja, memiliki daya maksimal 1 dengan XXX merupakan tiga angka yang menunjukkan nilai tegangan kerja, memiliki daya maksimal 0,5 dengan XXX merupakan tiga angka yang menunjukkan nilai tegangan kerja, memiliki daya maksimal 0,3 dengan XXX merupakan tiga angka yang menunjukkan nilai tegangan kerja, memiliki daya maksimal 0,25 dengan XXX merupakan tiga angka yang menunjukkan nilai tegangan kerja, memiliki daya maksimal 1/8 dioda zener dengan kode MA, tiga angka yang terdapat di dalamnya juga menunjukkan nilai tegangan kerja yang dimilikinya. Sebagai contohMA3091, artinya dioda ini memiliki tegangan kerja sebesar artinya dioda ini memiliki tegangan kerja sebesar artinya dioda ini memiliki tegangan kerja sebesar Kode Dioda Zener LengkapCara Mengukur Dioda ZenerDioda zener sering digunakan dalam rangkaian elektronik sehari-hari, sehingga memudahkan kita untuk menemukannya. Namun, untuk memastikan apakah dioda zener masih berfungsi dengan baik atau tidak, kita dapat menggunakan alat pengukur yang dikenal dengan multimeter. Alat ini sangat berguna dalam mengukur nilai tegangan pada dioda zener, sehingga dapat mengetahui apakah dioda zener bekerja dengan baik atau menggunakan multimeter, kita dapat memeriksa apakah dioda zener telah rusak atau melebihi batas toleransi tegangan yang ditetapkan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengidentifikasi masalah pada rangkaian elektronik yang menggunakan dioda zener sebagai komponen cara mengukur dioda zener akan kita ulas dalam tutorial di bawah ini. Simak langkah-langkahnya secara teliti, ya!Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diikuti dalam melakukan pengukuran dioda zenerPastikan multimeter yang digunakan sudah dalam keadaan baik dan sudah dikalibrasi dengan saklar pada posisi Ω Ohm.Pasang kabel merah pada terminal anoda dioda pada layar multimeter akan muncul angka-angka dengan nilai tertentu yang menunjukkan nilai resistansi dari dioda balik dan pasang kabel hitam pada anoda dan kabel merah pada katoda dioda dioda masih berfungsi dengan baik, maka layar multimeter akan menunjukkan nilai resistansi jika pada layar multimeter tidak ada perubahan angka yang muncul, dapat dipastikan bahwa dioda zener tersebut sudah tidak berfungsi lagi dan perlu diganti dengan yang zener adalah jenis dioda yang dirancang agar dapat beroperasi pada tegangan bias balik reverse bias. Dalam kondisi normal, dioda zener berfungsi seperti dioda biasa saat ditempatkan pada tegangan bias jika diberikan tegangan dengan kelebihan kapasitas, dioda zener akan mengalami breakdown dan memungkinkan arus mengalir dalam arah berlawanan, sehingga menghasilkan tegangan breakdown yang konstan. Ini membuat dioda zener berguna dalam aplikasi yang membutuhkan tegangan yang stabil dan terkendali, seperti regulator tegangan dan pengaman tegangan. Baca jugaFungsi Kabel Ties Pengertian, Jenis, Ukuran, Bahan, dan Cara PasangListrik 3 Phase Pengertian, Tabel, Rumus dan Cara Menghitung Pemahaman kita selama ini mengenai stabilizer adalah sebuah perangkat elektronik untuk mengkondisikan voltase listrik tidak stabil menjadi stabil, sehingga arus listrik dapat dengan aman di konsumsi oleh perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Bagaimana prosesnya, itu urusan stabilizer yang menanganinya. Jika memang hanya demikian fungsi stabilizer, mengapa seringkali terdengar kasus stabilizer bermasalah? Logika faktor penentu nilai kapasitas stabilizer Jika mengacu pada pemahaman mengenai stabilizer seperti yang disebutkan di atas, berarti, kondisi voltase listrik tidak stabil sudah pasti akan diterima stabilizer selama menjalankan fungsinya. Sama dengan perangkat elektronik lainnya, stabilizer juga membutuhkan kondisi arus listrik yang stabil saat bekerja menstabilkan voltase. Jadi, saat pekerjaan menstabilkan voltase sedang berlangsung, arus listrik yang dikonsumsi oleh stabilizer harus sudah dalam kondisi stabil. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bukankah stabilizer juga menggunakan listrik yang sama untuk dan selama bekerja menstabilkan voltase? Saya baru mulai mendapat gambaran dasar tentang cara pemakaian stabilizer ketika setelah membaca uraian manual pemakaian stabilizer milik sahabat saya. Disitu dinyatakan bahwa nilai kapasitas stabilizer harus lebih besar 25% dari kapasitas konsumsi listrik perangkat elektronik yang hendak distabilkan. Berdasarkan informasi tersebut, dalam pemahaman saya, ada sebagian kapasitas yang dimiliki stabilizer memang sengaja harus disisakan / dicadangkan untuk kepentingannya sendiri selama beroperasi dalam kondisi voltase tidak stabil. Jadi, ada sebagian area dari total kapasitas yang sudah menjadi bagian stabilizer sebagai sumber konsumsi daya saat beroperasi. Baik pada saat sedang menstabilkan arus listrik atau tidak, area ini akan terus terpakai selama stabilizer dalam kondisi aktif / menyala. Ketika ada permintaan konsumsi daya arus listrik dari perangkat elektronik yang terhubung dengannya, stabilizer akan mengerjakan pada area yang berbeda. Sehingga, sebelum bekerja menghasilkan output voltase listrik yang stabil untuk perangkat elektronik lain, stabilizer telah terlebih dulu bekerja menstabilkan voltase untuk dirinya sendiri. Dengan demikian, stabilizer tetap dapat melakukan pekerjaannya menstabilkan voltase listrik dengan benar, meski input listrik yang dikonsumsinya dalam keadaan tidak stabil. Kalau pemahaman saya benar seperti itu, artinya, ada dua faktor penentu nilai kapasitas dari sebuah stabilizer, yaitu Nilai kapasitas dari konsumsi daya perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Nilai kapasitas konsumsi daya untuk dirinya sendiri. Jadi, seandainya kita hendak menggunakan stabilizer untuk menstabilkan konsumsi daya sebuah perangkat elektronik, kedua nilai tersebut harus kita ketahui dan jumlahkan guna mendapatkan nilai total kapasitas minimal stabilizer. Sehingga, jika menggunakan acuan dari manual pemakaian stabilizer yang saya baca, sebesar 75% dari total kapasitas stabilizer digunakan untuk kepentingan menstabilkan perangkat elektronik. Sisa kapasitas sebesar 25% digunakan untuk dirinya sendiri. Contoh penerapan pemakaian Nilai Kapasitas Stabilizer Misalnya, jika kita hendak menstabilkan input voltase listrik untuk sebuah kulkas dengan konsumsi daya 150 Watt. Dengan mengikuti teori di atas, diperlukan stabilizer dengan nilai kapasitas minimal sebesar 150 Watt + 25% dari 150 Watt. Hitungan untuk mendapatkan nilai Watt sebesar 25% untuk stabilizer itu adalah = 150 Watt / 0,75 – 150 Watt= 200 Watt – 150 Watt= 50 Watt Sehingga, total kapasitas stabilizer untuk menstabilkan kulkas dengan konsumsi daya sebesar 150 Watt adalah sebesar 200 Watt. Jika dikonversi ke dalam satu VA Volt Ampere yang biasa digunakan pada stabilizer, maka nilai kapasitas stabilizer 200 Watt akan menjadi = 200 Watt / 0,8= 250 VA Jika kedua hitungan disederhanakan, maka akan sama dengan = 150 / 0,75 / 0,8= 250 VA Jadi, nilai kapasitas minimal yang dibutuhkan dari stabilizer untuk menstabilkan input voltase listrik kulkas sebesar 150 Watt adalah 250 VA. Namun, secara praktek, nilai hasil perhitungan besaran kapasitas tersebut seringkali bahkan sama sekali tidak dapat digunakan dan berakhir dengan kerusakan pada unit stabilizer. Dimana letak kesalahannya? Ada dua kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya, yaitu Kesalahan pemasangan kabel jalur arus listrik stabilzer. Nilai kapasitas stabilizer yang ternyata masih terlalu rendah. Solusi untuk kemungkinan penyebab pertama, uraiannya telah saya ceritakan di artikel Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah. Sedangkan untuk kemungkinan penyebab kedua, cenderung dikarenakan dinamika peredaran listrik di jaringan kabel akibat perbedaan perilaku mengkonsumsi listrik yang dimiliki perangkat-perangkat elektronik di dalam rumah. Solusi terbaik yang saya ketahui adalah dengan memasang stabilizer untuk menstabilkan listrik sebesar kapasitas listrik yang saat ini terpasang di rumah. Atau kata lain yang lebih sederhana adalah men-stabilizer-kan listrik untuk satu rumah. Menghitung Kapasitas Stabilizer berdasarkan Instalasi Listrik Terpasang Untuk menentukan besaran kapasitas stabilizer sesuai kapasitas listrik terpasang di rumah tidaklah sulit. Sama saja dengan menghitung nilai kapasitas stabilizer untuk sebuah perangkat elektronik. Hanya saja nilainya yang jauh lebih besar dan lebih mudah menghitungnya. Kita hanya perlu menghitung tambahan 25% dari kapasitas listrik terpasang di rumah untuk menentukan nilai stabilizer yang hendak dipasang. Karena, satuan listrik yang digunakan antara stabilizer dengan kapasitas listrik terpasang di rumah adalah sama, yaitu Volt Ampere VA . Rumusnya nilai kapasitas stabilizer = nilai kapasitas listrik / 0,75 Misalnya nilai kapasitas listrik terpasang di rumah adalah 1300 VA. Maka, nilai kapasitas stabilizer yang diperlukan adalah sebesar = 1300 VA / 0,75= 1733,33 VA Nilai sebesar 1733,33 VA itu adalah nilai minimal, yang artinya boleh lebih besar tapi diusahakan jangan kurang dari 1733,33 VA. Stabilizer untuk keperluan satu rumah memiliki cara pemasangan yang berbeda dengan stabilizer untuk satu perangkat elektronik. Mengenai hal itu, saya telah ceritakan juga di artikel Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah. Logika Alasan Tingkat Keamanan yang lebih Baik Setelah kita mengetahui nilai kapasitas stabilizer yang hendak dipasang di satu rumah, maka tindakan selanjutnya adalah menentukan tempat stabilizer harus dipasang. Metode pemasangan / instalasi stabilizer dengan posisi di jalur kabel antara meteran PLN dengan box MCB dalam rumah bertujuan semata-mata untuk melindungi stabilizer dari pengaruh langsung kondisi ekstrim yang mungkin terjadi dari arus listrik. Walaupun kapasitas stabilizer lebih besar dari instalasi listrik terpasang, tidak menjamin untuk pasti dapat bertahan terhadap efek kondisi ekstrim dari ketidakstabilan voltase yang berkesinambungan. Gambar Skema Pemasangan Stabilizer untuk satu rumah Di jalur kabel ini, efek negatif yang mungkin terjadi dari masing-masing jalur input = PLN dan output = dalam rumah akan lebih dulu diminimalisir oleh MCB di masing-masing jalur sebelum mengenai stabilizer. Pada jalur input arus listrik yang berasal dari PLN, MCB pada unit meteran akan menghentikan semua kondisi aliran arus listrik diluar kapasitasnya. Dengan demikian, stabilizer hanya akan mendapatkan kondisi arus listrik masih dalam porsi / batas toleransi kemampuan MCB meteran PLN saja. Selama kapasitas stabilzer lebih besar dari MCB di meteran PLN, besaran arus listrik yang masuk akan tetap lebih kecil daripada kapasitas stabilizer. Sehingga, kondisi apa pun yang terjadi, akan tetap dapat diakomodir oleh stabilizer dengan baik. Arus listrik akan tetap berada pada porsi kapasitas MCB, sehingga stabilizer masih pasti tetap dalam kondisi aman. Konsep yang sama juga akan berlaku pada jalur output. Seandainya terjadi hubungan pendek pada instalasi kabel dalam rumah, arus listrik akan diputuskan oleh MCB yang terpasang pada box MCB. Kalau pun masih ada efek dari kondisi tersebut, stabilizer menerimanya tidak sebesar kondisi awal saat hubungan pendek terjadi. Logika kemampuan kinerja yang lebih Baik Efek listrik hasil kinerja stabilizer untuk satu rumah tidak akan pernah bisa disamaratakan dengan stabilizer hanya untuk satu perangkat elektronik. Ketika kita memasang stabilizer untuk satu kulkas, maka kapasitas ruang yang tersedia untuk stabilizer mengerjakan tugas menstabilkan voltase listrik hanya sebatas untuk kulkas + stabilizer saja. Namun, jika kita memasang stabilizer untuk satu rumah, maka akan selalu tersedia sisa ruang kapasitas yang lebih besar untuk stabilizer mengerjakan tugas menstabilkan voltase. Bisa terjadi seperti itu karena ada perbedaan interval waktu mengkonsumsi listrik yang menjadi bawaan dari masing-masing perangkat elektronik. Selain itu, kita tidak selalu menyalakan semua perangkat elektronik yang ada di rumah secara berbarengan. Seandainya bisa terjadi, paling banyak dua atau tiga perangkat elektronik saja. Kalaupun dipaksakan untuk semua perangkat elektronik menyala di waktu yang bersamaan, tetap masih bisa diakomodir jumlahnya oleh stabilizer. Jadi, selama jumlah daya yang digunakan untuk menyalakan perangkat-perangkat elektronik di rumah masih dalam batas kapasitas listrik terpasang tidak membuat MCB meteran nge-jepret, maka stabilizer tetap bisa bekerja menstabilkan voltase listrik untuk pemakaian setiap perangkat elektronik dengan baik. Aturan kapasitas dan pengaruh fitur stabilizer Besar pemakaian daya yang dapat diakomodasi oleh stabilizer, memang tidak sebesar kapasitas asli yang dimilikinya. Hal ini juga tergantung dari fitur yang dimiliki stabilizer. Pada stabilizer tertentu biasanya == 1733,33 VA. Rumus hitungan untuk kebutuhan penggunaan single-voltase Berdasarkan kapasitas stabilizer VA = 1733,33VA x 0,75 x 0,8= 1300VA x 0,8= 1040 Watt. Berdasarkan kapasitas listrik terpasang Watt = 1040 Watt / 0,8 / 0,75= 1300VA / 0,75= 1733,33 VA. 2. Input 220 Volt – Output 220 Volt & 110 Volt multi-voltase Pada stabilizer tertentu, memiliki fitur voltase ganda multi-voltase sebagai outputnya. Jadi dengan menggunakan stabilizer berfitur multi-voltase, kita dapat membuat dua jalur kabel dengan tegangan berbeda di rumah. Fitur ini berguna bagi anda yang memiliki perangkat elektronik dengan tegangan 110 Volt tanpa harus menggunakan unit pengkonversi voltase transformer step-up step-down. Namun, sebagai konpensasi, kapasitas stabilizer harus lebih besar 50%. Misalnya, kapasitas daya listrik terpasang sebesar 1300VA – 220 Volt. Kapasitas minimal stabilizer untuk dapat mengakomodasi keluaran output multi-voltase harus 1300VA / 0,5 = 2600 VA, dikonversi kesatuan Watt menjadi 2080 Watt. Rumus hitungan untuk kebutuhan penggunaan multi-voltase Berdasarkan kapasitas stabilizer VA = 2600VA x 0,8 x 0,5= 2080 Watt x 0,5= 1040 Watt. Berdasarkan kapasitas listrik terpasang Watt = 1040 Watt / 0,8 / 0,5= 1300VA / 0,5= 2600 VA. 3. Input 220 Volt – Output 110 Volt konversi voltase / transform Fitur meng-konversi voltase ini biasanya sudah termasuk dalam fitur multi-voltase. Hanya keperluan penggunaannya saja yang berbeda. Kapasitas stabilizer yang dapat digunakan untuk mengakomodasi fitur ini adalah sebesar 25%. Jadi diperlukan stabilizer berkapasitas 75% lebih besar untuk mengakomodasi fitur ini. Misalnya, kapasitas daya listrik terpasang sebesar 900VA – 220 Volt 4 Ampere hendak dikonversikan menjadi 900VA – 110 Volt 8 Ampere. Kapasitas minimal daya Watt stabilizer untuk dapat mengakomodasi keluaran output sebesar 110 Volt harus 900VA / 0,25 = 3600VA, yang dikonversi ke satuan Watt menjadi 3600VA x 0,8 = 2880 Watt. Rumus perhitungan untuk kebutuhan meng-konversi voltase Berdasarkan kapasitas stabilizer VA = 3600VA x 0,8 x 0,25= 2880 Watt x 0,25= 720 Watt. Berdasarkan kapasitas listrik terpasang Watt = 720 Watt / 0,8 / 0,25= 900VA / 0,25= 3600VA. Saya kurang memahami bagaimana perlakuan yang harus diterapkan untuk instalasi listrik terpasang bertegangan 110 Volt. Saya hanya melihat ada perbedaan pada nilai satuan Ampere saja antara tegangan 220 Volt dengan 110 Volt. Memisahkan kebutuhan voltase perangkat tertentu Pada kasus-kasus tertentu, ada beberapa perangkat elektronik yang masih memiliki tegangan 110 Volt di rumah. Jika default / standar tegangan di rumah adalah 220 Volt, dapat digunakan satu unit stabilizer tersendiri untuk memenuhi kebutuhan daya perangkat tersebut. Misalnya, tegangan listrik terpasang di rumah 220 Volt, anda hendak menggunakan satu unit stabilizer terpisah untuk mendukung kapasitas daya lemari es satu pintu 78 Watt – 110 Volt. Maka, kapasitas stabilizer yang dibutuhkan adalah = 78 Watt / 0,8 / 0,25= 97,5 / 0,25= 390 VA. Jadi, diperlukan stabilizer berkapasitas minimal 390 VA untuk kebutuhan daya lemari-es 78 Watt – 110 Volt pada tegangan listrik dari 220 Volt. Nilai VA stabilizer beredar dipasaran yang lebih besar dan mendekati nilai 390 VA, adalah 500 VA. Anda tinggal membalikkan hitungannya untuk mengetahui kebenaran kapasitas stabilizer tersebut dalam mendukung daya sebesar 78 Watt – 110 Volt = 500 x 0,8 x 0,25= 400 x 0,25= 100 Watt. Jadi, output yang dihasilkan stabilizer 500 VA dapat mengakomodir pemakaian daya sebesar 100 Watt pada tegangan 110 Volt. Apakah besar kapasitas stabilizer yang lebih kecil dari instalasi listrik terpasang tidak akan membawa dampak negatif di kemudian harinya? Dalam kondisi instalasi listrik terpasang telah dilengkapi dengan stabilizer, tindakan peng-konversi-an tegangan seperti diatas tidak akan membawa dampak negatif apapun. Saya tidak tahu bagaimana dampaknya pada instalasi listrik terpasang di rumah yang tanpa didukung dengan stabilizer. Penerapan teori aturan kapasitas Dari ketiga dasar aturan teori perhitungan kapasitas stabilizer di atas, penerapan yang pernah saya kerjakan hanya pada teori perhitungan pertama single-voltase. Itu pun tanpa disengaja. Sampai dimana kebenaran dua teori perhitungan lainnya, saya sama sekali tidak mengetahuinya. Yang jelas, untuk kebutuhan menstabilkan listrik pada satu rumah, sebaiknya nilai kapasitas daya stabilizer yang digunakan lebih besar dari nilai kapasitas daya instalasi listrik terpasang. Dasar perhitungan teori kapasitas stabilizer di atas dapat dijadikan parameter untuk menentukan besar kapasitas stabilizer yang dibutuhkan sesuai instalasi terpasang di satu rumah. Tindakan ini, setidaknya, dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya dampak negatif / kerusakan pada stabilizer dari akibat kekurangan cadangan kapasitas sebagaimana yang sebenarnya dibutuhkan. Semoga bermanfaat! 🙂

cara menstabilkan arus listrik